Akibat Blokade,  60% Warga Gaza Kehilangan Mata Pencaharian

Perwakilan Lembaga Rakyat Palestina Anti-Blokade, Jamal Khoudari, mengatakan bahwa persentase pengangguran di Jalur Gaza mencapai 60%. Hal ini disebabkan karena blokade yang diberlakukan Israel terhadap Gaza sejak 14 tahun silam

BY Edited Sat,18 Jul 2020,11:33 AM

Jalur Gaza, SPNA – Perwakilan Lembaga Rakyat Palestina Anti-Blokade, Jamal Khoudari melaporkan bahwa lebih dari setengah warga Gaza pengangguran.

Melalui pernyataan yang dilansir Maannews, Sabtu (18/07/2020), Khoudari mengatakan bahwa persentase pengangguran di Jalur Gaza mencapai 60%. Hal ini disebabkan karena blokade yang diberlakukan Israel terhadap Gaza sejak 14 tahun silam.

“Produksi pabrik di Gaza mennurun hingga 30% akibat blockade ditmbah  krisis ekonomi dan penyebaran virus corona. Akibatnya sekitar 300.000 buruh Palestina kehilangan mata pencarian.  

“Blokade menyebabkan ratusan pabrik, pasar dan perumahan serta bisnis perhotelan kandas,‘’ terangnya.

Menurutnya penghapusan blokade terhadap Gaza adalah solusi satu-satunya untuk memulihkan perekonomian dimana ekspor dan impor barang dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

Selama tiga belas tahun berturut-turut, Jalur Gaza mengalami pengepungan yang mencekik, mengakibatkan semua sektor ekonomi di Gaza terkikis, membawa situasi pada akhir tahun ini ke jurang yang dalam.

Analis dan pakar ekonomi pun sepakat bahwa Jalur Gaza akan mengakhiri tahun ini dengan situasi ekonomi yang buruk, tak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

70% dari populasi Jalur Gaza yang terkepung menderita kerawanan pangan, dan 33,8% dari mereka hidup di bawah garis kemiskinan ekstrim, demikian yang disampaikan oleh Wakil Menteri Pembangunan Sosial Gaza Ghazi Hamad di sebuah pernyataan pers.

Menurutnya sejumlah besar penduduk Jalur Gaza terpaksa meminjam untuk pengadaan makanan dan air minum akibat pengelolaan dana makanan yang buruk bagi keluarga miskin dan kurangnya air minum yang aman.

Sebelumnya Pakar dan analis ekonomi Osama Naufal mengisyaratkan dalam pembicaraannya dengan Pusat Media Palestina bahwa Paelstina di tahun 2019 mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi sebagai akibat dari pengepungan dan perseteruan Fatah-Hamas.

Dia menjelaskan bahwa tingkat pertumbuhan negatif tersebut asasi dan berlaku selama tahun 2019, bahkan data menunjukkan bahwa kuartal ketiga tahun 2019 tidak mengindikasikan adanya perbaikan situasi ekonomi.

Ia juga mengisyaratkan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Jalur Gaza mencapai -8, sementara di Tepi Barat turun menjadi sekitar 2%, menunjukkan terjadinya penurunan produksi lokal.

Sementara itu PDB per kapita di wilayah Palestina menurun pada paruh pertama 2019 sebesar 3,2%, di mana rasio per kapita sekitar $ 745.

(T.RS/S:Maannews)

leave a reply
Posting terakhir